Social Icons

Pages

Wednesday, November 28, 2012


A.       Judul
Peningkata Keterampilan Menyimak Mengunakan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas x Usaha Jasa Pariwisata Semester 1 SMK CINTA BUMI KHATULISTIWA Pontianak Tahun  Pembelajaran 2011/2012
B.      Latar Belakang Masalah
Hakikat berbahasa adalah berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Selain itu, pembelajaran Bahasa Iandonesia juga bertujuan agar siswa memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia.
Pembelajaran Bahasa Indonesia mencangkup empat keterampilan berbahasa. Empat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.Ke empat keterampilan tersebut merupakan satu-kesatuan yang saling berkaitan dan sangat tidak mungkin  untuk dipisahkan satu persatu. Meskipun dalam setiap kompetensi memiliki keterampilan tersendiri, akan tetapi setiap keterampilan tersebut pasti memerlukan paling tidak satu keterampilan yang lain dalam pelaksanaanya.
Keterampilan menyimak  merupakan satu diantara keterampilan yang memiliki peranan penting Menyimak merupakan keterampilan berbahasa awal yang dikuasai oleh manusia. Keterampilan menyimak menjadi dasar bagi keterampilan berbahasa lain. Pada awal kehidupan manusia lebih dulu belajar menyimak, setelah itu belajar berbicara, kemudian membaca, dan menulis. Kemapuan menyimak seseorang turut menetukan keberhasilannya. Apalagi dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan menyimak merupakan satu di antara empat keterampilan yang harus dikuasai.
Tidak semua orang memiliki keterampilan menyimak yang baik dalam menerima informasi. Tidak akan dapat informasi yang jelas, baik, dan benar jika teknik menyimak kita jauh dari tataran ilmu. Oleh sebab itu, mengetahu ilmu dalam menyimak menjadi syarat utama untuk mecapai keberhasilan dalam menyampaikan informasi kepada orang lain agar orang yang menerima tidak salah dengan informasi yang diterima.
SMK Cinta Bumi Khatulistiwa, khususnya kelas x Usaha Jasa Pariwisata, motifasi siswa belajar siswa sangat rendah. Hal tersebut tampak pada keaktifan dan keseriusan siswa saat pembelajaran, serta hasil belajar siswa yang sudah sangat rendah untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Khususnya keterampilan menyimak. Ada juga yang tidak termotivasi untuk belajar, akhirnya siswa cepat merasa jenuh, kurang menujukan antusias belajar, meremehkah, main-main, berbicara dengan teman sebelah, membuat coretan tidak bermakana pada buku, bahkan ada yang memilih untuk tidur.
Keterampilan menyimak di dapatkan  sejak ia lahir , sampai ia menepuh pendidikan tetapi siswa masih mengalami kesulitan dalam menerima informasi dalam ragam bahasa lisan dengan baik dan benar. Hal ini juga dialami oleh sebagian besar siswa SMK Cinta Bumi Khatulistiwa Pontianak, khususnya siswa X Usaha Jasa Pariwisata yang menjadi objek penelitian ini.
Kegiatan belajar mengajar menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengatar, terutama mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Setidaknya, hal ini dapat dijadikan contoh oleh para siswa dalam kegiatan menyimak kuhusunya pada saat melakukan  persentasi di depan kelas. Kesulitan yang dialami siswa antara lain dalam hal:
1.      Menjawap pertanyaan guru
2.      Membuat pertanyaan maupun pendapat dalam mengelolah informasi yamg di sampaikan oleh guru
3.      Meceritakan kembali isi suatu informasi
Kesulitan- kesulitan yang dialami siswa tidak lepas dari kurangnya motifasi siswa untuk belajar sehingga siswa menjadi malas. Selama ini , metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sudah sangat baik, tetapi belum mendapat perhatian penuh dari siswa. Selain itu,  metode yang digunakan guru cenderung monoton sehingga siswa merasa bosan atau jenuh karena belum menemukan cara  atau pemodelan ( modeling) dari pembelajaran yang berlangsung.
Kejenuhan ini tampak dari kurangnya keseriusa siswa dalam tugas yang di berikan. Guru seharusnya berani berinovasi untuk meningkatkan motivasi siswa karena pembelajaran invosi lebih menyediakan proses yang mengarah pada penemuan hakikat siswa sesuai fitrahnya sebagai manusia berpotensi. Oleh karena  itu, apa pun fasilitas yang dikreasikan untuk mefasilitasi siswa dan siapa pun  fasilitator yang akan menemani siswa belajar,seyogianya berorientasi pada tujuan belajar siswa. Tujuan belajar yang orasional mucul dari dorongan hati (Suyanto, 2009.8).  Dengan demikian, siswa menyadari pentingnya suatu pelajaran dan merasa senang dengan pembelajaran yang dihadapi.
Satu di antara model pembelajaran inovasi adalah model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learing/CTL) . Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran yang mengunakan model lain. Dalam pembelajaran kontestual ada kerja sama antar siswa dengan guru yang berperan sebagai fasilitator dan motifator. Karakteristik yang kedua, yaitu saling menujang dalam kegiatan pembelajaran, menyenangkan dan tidak membosankan sehingga siswa lebih bergairah dalam belajar. Kelas kontektual juga merupakan kelas yang teritergrasi, materi pembelajaran menggunakan berbagai sumber, bukan satu sumber saja
Karakterristik pembelajaran kontektual di atas sangat sesuai dengan empat kerterampilan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Satu di atara empat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak. Sifat yang dimaksud adalah bahwa pendekatan kontekstual  mengaitkan isi poko bahasa dengan dunia nyata dan motifasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapanya dalam kehidupan mereka sendiri. Penerapan pendekatan kontekstual ini dianggap tepat untuk pembelajaran menyimak karena sesuai dengan karakteristiknya.
Berdasarkan masalah di atas, penelitih memilih untuk melakukan penelitian pada keterampilan menyimak sebagai alternative mengatasi masalah yang ada dan teknik yang digunakan adalah persentasi. Metode yang di gunakan adalah pendekatan kontekstual dengan focus penelitian pada pemodelan dan yang menjadi model utama adalah guru itu sendiri. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motifasi peserta didik untuk mengasah potensi yang mereka miliki sehingga kemapuan menyimak dan hasil belajar mereka meningkat.
C.    PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah di atas, masalah umum penelitian ini adalah Bagaimana peningkatan keterampilan menyimak dengan teknik persentasi mengunakan pendekatan kontestual focus pemodelan pada Siswa kelas x Usaha Jasa Pariwisata semester 1 SMK Cinta Bumi Khatulistiwa Pontianak Tahun ajaran 2011/2012
 Masalah tersebut dapat dibatasi dalam sub-sub masalah berikut:
1.      Mengerti akan  definisi menyimak
2.      Bagaimana pelaksanaan pembelajaran melalui media persentasi
D.    TUJUAN PENELITIAN
Tujuan pokok penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menyimak  pada siswa dengan teknik persentasi pada siswa kelas x Usaha Jasa Priwisata SMK Cinta Bumi Khatulistiwa Pontianak  tahun Pembelajaran 2011/2012, dan secara umum, penelitian ini memberikan sumbangan terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia terutama pada aspek keterampilan menyimak antara lain:
1.   Penelitian ini memberikan manfaat secara teoritis dan praktis
2  Pelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan teori pembelajaran, sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan dan meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dengan menggunakan media persentasi hasil belajar siswa, khususnya keterampilan menyimak  dapat ditingkatkan
3.      Bagi Guru
a.     Memperkaya khasanah dan teknik dalam pembelajaran menyimak
b.   Dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan tidak membosankan
4.      Manfaat Bagi Siswa
a.     Dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan pembelajaran menyimak, kh
b.    Memotivasi siswa untuk belajar
c.     Melatih dan membiasakan siswa untuk melakukan kegiatan secfara intensif dan   efektif.
5. Untuk peneliti selanjutnya, sebagai perbandingan dan referensi penelitian yang berhubungan dengan upaya peningkatan kemapuan menyimak.
E. KAJIAN TEORI
Berbagai penelitian telah dilakukan dalam bidang menyimak dan hasilnya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan menyimak setelah di terapkan pembelajaran dengan berbagai metode dan teknik. Namun penelitian terhadap keterampilan menyimak masih menarik untuk dilakukan.
Penelitian ini mengambil objek pembelajaran menyimak, khususnya menyimak  dengan media persentasi. Hal tersebut menjadi salah satu unsure yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Pemeblajaran menyimak dongeng merupakan salah satu pembelajaran keterampilan berbahasa di bidang sastra. Siswa diharapkan memiliki kompetensi dalam bidang menyimak, khususnya kompetensi menyimak . Penelitian ini menjadi salah satu indicator keterpaduan dan keseimbangan pembelajaran berbahasa.
Teori yang dibahas dalam penelitian ini adalah keterampilan menyimak dengan media persentasi. Paparan mengenai teoti-teori tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hakikat menyimak
Hakikat menyimak berhubungan dengan mendengar den mendengarkan, Subyantoro dan Hartono (2003:1-2) menyatakan bahwa mendengar adalah peristiwa tertangkapnya rangsangan bunyi oleh panca indra pendengaran yang terjadi pada waktu kita dalam keadaan sadar akan adanya rangsangan tersebut, sedangkan mendengarkan dengan mendengarkan adalah kegiatan mendengarkan yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian terhadap apa yang didengarkan. Sementara menyimak pengertianya sama dengan mendengarkan tetapi dalam menyimak intensitas perhatian terhadap apa yang disimak lebih ditekankan lagi.
Dari pengertian menyimak yang dikemukakan Subyantoro dan Hartono (2003) terlihat bahwa kegiatan mendengar dan mendengarkan tercakup dalam kegiatan menyimak. Selain itu, menyimak tingkatnya lebih tinggi dari pada mendengar dan mendengarkan.
Pengertian menyimak menurut Akhatrah (dalam sutarti, dkk , 1998:19) ialah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamya. Keterampilan menyimak dapat dialihkan pila sebagai koordinasi komponen-komponen keterampilan, baik keterampilan mempersepsi, menganalisis maupun mensintese.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian disertai pemahaman, apresiasi dan interpretasi untuk memperoleh pesan, informasi, memahami makna komunikasi, dan merespon yang terkandung dalam lambing lisan yang disimak.
2. Bagaimana  pelaksanaan pembelajaran menyimak dengan cara persentasi
Hakikat menyimak berhubungan dengan mendengar dan mendengarkan, Subyantoro dan Hartono (2003:1-2) menyatakan bahwa mendengar adalah peristiwa tertangkapnya rangsangan bunyi oleh panca indra pendengaran yang terjadi pada waktu kita dalam keadaan sadar akan adanya rangsangan tersebut, sedangkan mendengarkan dengan mendengarkan adalah kegiatan mendengarkan yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian terhadap apa yang didengarkan. Sementara menyimak pengertianya sama dengan mendengarkan tetapi dalam menyimak intensitas perhatian terhadap apa yang disimak lebih ditekankan lagi.
Dari pengertian menyimak yang dikemukakan Subyantoro dan Hartono (2003) terlihat bahwa kegiatan mendengar dan mendengarkan tercakup dalam kegiatan menyimak. Selain itu, menyimak tingkatnya lebih tinggi dari pada mendengar dan mendengarkan.
Pengertian menyimak menurut Akhatrah (dalam sutarti, dkk , 1998:19) ialah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamya. Keterampilan menyimak dapat dialihkan bila sebagai koordinasi komponen-komponen keterampilan, baik keterampilan mempersepsi, menganalisis maupun mensintese.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian disertai pemahaman, apresiasi dan interpretasi untuk memperoleh pesan, informasi, memahami makna komunikasi, dan merespon yang terkandung dalam lambang lisan yang disimak.
Menyimak selalu digunakan dalam kehidupan manusia, karena manusia selalu dituntut menyimak, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam pengaruh di masyarakat, kegiatan menyimak lebih banyak dilakukan dari pada kegiatan berbahasa lain. Hal ini dibuktikan oleh Rivers (dalam Sutarri dkk, 1997:8). Kebanyakan orang dewasa menggunakan 45% waktunya menyimak, 30% untuk berbicara, 16% untuk membaca, dan 9% untuk menulis. Berdasarkan hal di atas terlihat bahwa keterampialn menyimak sangat berperan dalam kehidupan manusia di lingkungan masyarakat. Peran penting penguasaan keterampilan menyimak sangat tampak di lingkungan sekolah. Siswa mempergunakan sebagaian waktunya untuk menyimak pelajaran yang disampaiakn guru. Keberhasilan siswa dalam memahami serta menguasai pelajaran diawali oleh keterampilan menyimak  yang baik. Berdasarkan hal-hal tersebut, kterampilan menyimak perlu dikuasai secara baik.
Berdasarkan teori, pembelajaran menyimak dilaksanakan secara terpadu dan mendapat perhatian sama dengan keterampilan berbahasa yang lain. Namun, dalam pembelajaran di sekoalah, hal tersebut belum dapat terlaksana dengan baik. Pembelajaran menyimak masih kurang mendapat perhatian dan sering kali diremehklan oleh siswa maupun guru. Mereka berangapan bahwa semua orang yang normal pasti dapat menyimak untuk memperoleh penalaran terhadap wacana lisan tidak terbentuk secara otomatis. Pandangan seperti ini seharusnya di hilangkan, keterampilan menyimak untuk memperoleh penalaran terhadap wacana lisan tidak akan terbentuk secara otomatis atau hanya dengan perintah supaya mendengarkan saja (Subyartato dan Hartono 2003:1).
Ini merupakan tantang bagi guru sebagai fasilitator untuk bagaimana pelaksanaan pembelajaran menggunakan teknik persentasi ini bisa berhasil, untuk meningkatkan daya menyimak para siswa. Teknik persentasi ini digunakan sebagai ajang keberanian mereka untuk berbicara dengan bahan yang telah disediakan guru, dengan beraninya siswa betanya atau mengemukakan pendapat tesebutlah, berarti para siswa telah meperoleh penalaran terhadap wacana lisan yang telah disajiikan oleh tim penyaji.
Teknik persentasi ini  sangat efektif di gunakan , karena mau tidak mau  peserta( siswa) menyimak apa yang tim penyaji sampaikan, dan mereka diwajibkan untuk  mengeluarkan pendapat atau pertanyaan dari  informasi yang disampaikan oleh tim penyaji, deengan demikian para siswa termotifasi untuk menyimak informasi tersebut.
Dengan demikian, pemakaiana teknik persentasi  di harapkan dapat meningkatkan keterampilan menyimak para Siswa SMK Cinta Bumi Khatulistiwa khususnya kelas x Usaha Jasa Pariwisata  2011/2012.


METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN:
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa SMK CINTA BUMI KAHATULISTIWA Kls x Usaha Jasa Pariwisata Pontianak 2011/2012
Instrumen penelitian
1.      Tes
instrumen tes berupa soal esai terbatas yang harus diisi oleh siswa setelah mereka menyimak 2.  Non Tes
Alat pengumpulan data nontes yang digunakan adalah sebagai berikut
a.      Observasi
Observasi adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengetahui perilaku-perilaku siswa melalui pengamatan, misalnya pengamatan kondisi dan interaksi belajar mengajar. Interaksi kelompok, tanggapan siswa tentang tugas yang diberikan guru, sikap positif dan negatif terhadap keterampilan menyimak.
b.      Jurnal
Jurnal adalah bentuk catatan yang digunakan untuk mengetahui perubahan yang terjadi baik dari siswa ataupun kejadian-kejadian yang menonjol secara penelitian. Penelitian membuat jurnal sebagai umpan balik untuk mengetahui tingkat keberhasilan teknik yang digunakan. Jurnal yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu jurnal untuk  siswa dan jurnal untuk guru.
c.       Dokumentasi
Dokumentasi merupakan data yang cukup penting sebagai bukti terjadinya suatu kegiatan dalam hal ini proses pembelajaran. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumentasi foto. Penggunaan dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh rekaman aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk gambar.





Daftar pustaka
Barrett, Harold
        1968 Practical Methods in Speec,  New York: Holt, Rinehart and Wiston.
http://usdianablog.blogspot.com/2009/06/proposal-penelitian-keterampilan.html








5.       







No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

Terima Kasih Telah Mengunjungi blog saya

Sample Text